Bagaimana meraih kesuksesan
[17/2 08.43] Suhu Wan: BAGAIMANA MERAIH KESUKSESAN (Bagian 1)
Oleh : Suhu Wan (Owner Idolmart & Ketum AMRI)
Saat berbicara di seminar kewirausahaan yang diadakan di sebuah kampus, seorang mahasiswa bertanya kepada saya,”Apa yang harus dilakukan agar bisnis yang akan kita mulai tidak mengalami kegagalan?”
Saya jawab,”Tidak akan ada bisnis yang sukses tanpa melalui kegagalan. Harus diingat, sukses dan gagal itu bukanlah dua kata yang berlawanan, tetapi dia berdampingan atau seiring sejalan. Semakin sukses seseorang maka semakin banyak kegagalan yang dia alami. Orang yang tidak pernah gagal adalah orang yang tidak pernah sukses”.
Berpikir agar kalau membuka bisnis itu bisa langsung berhasil, tidak perlu harus mengalami kegagalan, inilah hasil dari pendidikan di sekolah atau kampus yang didapatkan. Kesalahan adalah hal yang tabu bagi dunia pendidikan, sehingga siswa yang paling banyak salah menjawab soal ujian adalah siswa yang nilainya paling rendah dan dicap bodoh.
Padahal dalam dunia nyata, secara lahiriah kita belajar dari kesalahan. Bayi bisa berjalan setelah berkali-kali jatuh. Anak-anak bisa naik sepeda setelah berkali-kali jatuh. Jika bayi atau anak-anak dihukum saat mereka jatuh maka mereka tidak akan bisa berjalan atau naik sepeda.
Makanya seorang ilmuwan hebat yang bernama Albert Enstein mengatakan,”Menurut teori, teori dan praktek itu sama. Namun, dalam praktek, keduanya berbeda.
Di sekolah kita diajar untuk jangan berbuat salah, karena jika salah kita akan dihukum dan dapat nilai rendah. Sedangkan dalam dunia nyata, kita dianjurkan untuk bertindak dan tidak apa-apa untuk melakukan banyak kesalahan. Pokoknya salah dulu barulah kita belajar, gagal dulu barulah kita bisa berhasil.
Pada tahun 1990, seorang gadis Skotlandia mau naik kereta api dari Manchester ke London, namun tertunda selama 4 jam. Pristiwa ini tentu dianggap membosankan. Tetapi selama menunggu gadis ini memikirkan gagasan sebuah cerita anak muda yang bersekolah di sekolah sihir. Sampai di rumah dia segera menulis, namun selama dua tahun hanya 3 bab yang berhasil ditulis.
Kemudian dia menikah dan memiliki seorang putri. Tetapi kemudian terjadi perceraian yang menyakitkan. Hidupnya hancur dan dunia seolah-olah memusuhinya. Dia tidak punya pekerjaan dan mesti menghidupi seorang anak yang masih kecil.
Sebenarnya dunia bukan memusuhinya, melainkan sedang berusaha menyampaikan sebuah pesan kepadanya. Dunia bermaksud mendorongnya keluar dari kehidupan biasa ke kehidupan yang luar biasa.
Akhirnya dia melanjutkan menulis dan terbitlah buku-buku Harry Potter yang memukau jutaan pembaca di seluruh dunia. Wanita ini bernama Joane K. Rowling. Bukunya telah diterjemahkan ke dalam enam puluh bahasa dan telah terjual lebih dari 400 juta eksemplar.
J.K.Rowling menjelaskan, saat di titik nadir kehidupannya tersebut yang telah mendorongnya untuk berfokus pada menulis. Hidup sepertinya hanya menyisakan satu jalan baginya, yakni menulis dan beruntung dia mengikuti jalan tersebut. Akhirnya dia berhasil menjadi salah seorang pengarang terlaris di dunia.
Sering kehidupan memberitahu kita dengan cara yang keras, dengan kegagalan, sebelum akhirnya kita bisa belajar dan mengambil hikmah yang luar bisa dari kehidupan yang keras tersebut.
Toysmart bisnis pertama saya yang berhasil tumbuh dari kios kecil ukuran 3×6 meter menjadi 36 minimarket, mengalami kebangkrutan pada tahun 2005. Kebangkrutan yang bukan hanya menjadikan saya kembali ke titik nol, namun ke minus, karena bangkrut dengan meninggalkan banyak hutang.
Bagaimana akhirnya saya bukan hanya bisa bertahan saat itu namun akhirnya bisa kembali bangkit dan membangun bisnis yang nilainya bisa beratus kali lipat dari sebelumnya? Saya lanjutkan ke bagian berikutnya ya.
Selamat pagi dan selamat beraktivitas
[18/2 09.13] Suhu Wan: BAGAIMANA MERAIH KESUKSESAN (Bagian 2)
Oleh : Suhu Wan (Owner Idolmart & Ketum AMRI)
Saat mengundurkan diri dari pekerjaan dengan jabatan manejer, saya sudah memiliki 3 toko. Dalam waktu cepat, sekitar 3 tahun, toko saya berkembang menjadi 36 cabang. Kemudian dalam waktu yang sangat cepat juga, tidak sampai dua tahun bisnis saya mengalami kebangkrutan total.
Kehidupan yang berubah seratus delapan puluh derajat, tentulah hal yang sangat berat untuk diterima begitu saja. Semua aset, termasuk aset pribadi lenyap, bahkan masih banyak meninggalkan hutang. Rumah kami sering ditongkrongin oleh debt collector alias penagih hutang. Kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, satu telor dadar kami bagi untuk makan berempat.
Walaupun saat berada di titik nadir itu adalah satu fase yang terberat dalam perjalanan hidup saya dan keluarga, namun sekarang saya menyadari bahwa fase itulah yang menjadi fase terbaik bagi saya, dimana saya dapat memetik pelajaran yang paling berharga. Pelajaran yang tidak akan saya dapatkan dari manapun, kecuali dari mengalaminya sendiri.
Kalau kita mau bersikap jujur, banyak hal yang paling buruk yang pernah kita alami, ternyata pada waktunya, justru menjadi hal terbaik yang pernah terjadi pada kita. Banyak diantara pengalaman itu merupakan pristiwa yang keras, bahkan menyakitkan. Namun saat kita menyadarinya, pristiwa yang buruk justru mendorong kita ke banyak pristiwa yang baik.
Sebuah hinaan yang sangat merendahkan, kadang bisa menjadi cambuk yang sangat keras yang menjadi pendorong seseorang meraih kesuksesan. Putus cinta yang menyakitkan kadang bisa membawa kita untuk menemukan pasangan yang terbaik. Karena ketiadaan biaya, saya pernah putus sekolah saat smk. Namun saat putus sekolah itulah saya akhirnya bisa belajar berjualan di kampung dan akhirnya menjadikan saya seorang pedagang alias pengusaha.
Kita wajib percaya, ada hikmah di setiap peristiwa yang terjadi pada kita, termasuk pristiwa yang awalnya kita pandang buruk. Ada pembelajaran yang sangat berharga dari kejadian itu, ada manfaat dibalik semunya, dimana nilai manfaat atau keuntungannya melebihi dari kerugian yang kita alami.
Penghasilan satu toko saya saat ini bisa mengalahkan gabungan dari 36 toko saya sebelum bangkrut, bahkan disaat penghasilan tertingginya. Tanpa kebangkrutan yang saya alami, saya sangat ragu apakah bisnis saya akan seperti hari ini.
Yang paling penting adalah sikap kita saat menerima setiap kejadian tersebut. Jangan langsung memvonis sebuah peristiwa dengan cap baik atau buruk. Karena semua kejadian pastilah mengandung hikmah atau manfaat yang akan berguna.
Setiap kegagalan kita di bisnis jangan katakan sebagai “kegagalan”, cukup katakan saja kita “belajar”.
Jadi… kadang kita “sukses” kadang kita “belajar”.
Mungkin akan timbul pertanyaan, “Kenapa banyak orang yang gagal dalam bisnisnya saat ini? Gagal dalam arti benar-benar gagal. Buktinya mereka tidak berbisnis lagi sekarang, ada yang kembali kerja, ada yang menganggur bahkan ada yang frustrasi”.😀
Saya tidak tutup mata dengan pernyataan ini, memang banyak juga seseorang yang tadinya berbisnis, kemudian mengalami kegagalan dan berhenti berbisnis sama sekali. Kenapa ini bisa terjadi? Dimana hikmah yang katanya ada untuk setiap kegagalan? Saya lanjutkan pada tulisan berikutnya ya.
Selamat pagi, selamat berbisnis.
[19/2 06.34] Suhu Wan: BAGAIMANA MERAIH KESUKSESAN (Bagian 3)
Oleh : Suhu Wan (Owner Idolmart & Ketum AMRI)
Banyak juga seseorang yang tadinya berbisnis, kemudian mengalami kegagalan dan berhenti berbisnis sama sekali. Kenapa ini bisa terjadi? Dimana hikmah yang katanya ada untuk setiap kegagalan?
Ketahuilah, yang namanya gagal itu adalah kalau kita berhenti. Kalau kita tidak pernah berhenti, maka kita tidak akan gagal. Bangkrut itu sementara, tapi kalau miskin bisa selamanya.
Menurut saya ada dua kerugian besar jika kita tidak bangkit saat mengalami kegagalan :
1. Kita mengalami kesulitan hidup, stres, dikejar-kejar hutang dsb.
2. Pelajaran yang sangat berharga dari kegagalan tidak bisa kita manfaatkan karena kita menyerah atau berhenti.
Hikmah dari setiap kejadian termasuk kegagalan pasti akan kita dapatkan. Tidak akan ada yang hilang kecuali kita memutuskan untuk berhenti. Oscar Wilde berkata,”Semua akan berakhir baik-baik saja. Kalau masih belum baik, berarti kisahnya belum berakhir”.
Saat saya bangkrut, sempat terpikir saya kembali ke dunia kerja. Namun karena saya bangkrut dengan meninggalkan banyak hutang, saya jadi menjadi takut kalau hutang saya tidak akan lunas sampai saya pensiun. Hutang yang besar karena kegagalan bisnis, sulit diselesaikan dengan gaji sebagai seorang karyawan.
Saya hanya memiliki satu jalan, harus bangkit kembali. Tidak ada pilihan jalan lainnya. Hutang besar yang tersisa saat saya bangkrut menjadi pengunci yang membuat saya harus bangkit.
Sementara banyak orang tidak bangkit dari kegagalan bisnis karena dia punya pilihan lain, yakni kembali ke dunia kerja. Bisa dia lakukan karena dia bangkrut hanya jatuh ke “nol”, bukan ke minus (hutang) seperti saya.
Artinya kebangkrutan dengan menyisakan banyak hutang, menjadikan saya terpaksa harus bangkit dan akhirnya berhasil sukses, inilah hikmah yang saya dapatkan. Mungkin kalau cuma jatuh ke titik “nol” saja, saya punya kesempatan beralih kembali menjadi seorang karyawan, maka saya tidak jadi pengusaha hari ini.😀
Saat Isra Miraj, Nabi melihat orang-orang yang tidak masuk neraka, namun melayang-layang di pintu syurga. Lantas Nabi bertanya pada malaikat Jibril, kenapa orang- orang tersebut melayang-layang. Dijawab oleh malaikat bahwa orang-orang tersebut masih meninggalkan hutang saya di dunia.
Tentu saja saya sangat takut jika nanti saya melayang-layang.😀Makanya saya harus bangkit, harus menemukan hikmah dari kegagalan, artinya harus menemukan keberhasilan. Kalau belum ketemu berarti kisahnya belum berakhir.
Jika bangkrut dan jatuh ke “nol”, bisa disebut jatuh ke syurga.😀Kenapa? Coba bayangkan dulu saat memulai bisnis, tanpa pengalaman dan mulai dari nol. Sekarang bangkrut, balik lagi ke titik nol namun dengan segudang pengalaman. Tanpa pengalaman saja kita dulu berhasil apalagi dengan segudang pengalaman. Yang paling penting adalah jangan menyerah, jangan pernah.
Selain tidak menyerah untuk berhenti, apalagi yang saya lakukan sehingga bisnis saya sekarang jauh lebih berhasil dibanding sebelum dulu saya bangkrut? Apa saja hal-hal utama yang saya perbaiki saat ini dibanding yang dulu? Saya lanjutkan di tulisan berikutnya lagi ya.
Selamat pagi dan selamat berjuang